1m1d: Pertemuan Ortu Calon Baptis

Malam ini kita diundang ke pertemuan ortu para calon baptis. Acaranya di pastoran. Aku belum pernah masuk situ. Kita disambut satu ibu dan bapak (lupa namanya) dan diajak naik ke lantai 3. Udah ada beberapa orang dan kita kenalan. Ada satu pasangan, ibunya orang Afrika. Tadinya setau kita Adinda bakal bareng dibaptis bertiga, ternyata jumlahnya molor jadi bertujuh! Tadinya Laetitia mau nyanyiin lagu anak Indonesia di gereja, tapi melihat jumlah yang banyak gini, gak enak juga lah kita.

Acara pertamanya perkenalan, ternyata Adinda paling muda, setelah dia ada bayi juga baru umur 2 bulan lebih. Setelah itu kita dikasih foto macam2 dan disuruh milih yang sesuai dengan kita. Aku dan Gegen milih gambar 3 tangan, tadinya kita mikir itu tangan bapak, ibu dan anak. Ternyata belakangan ada yang bilang itu kayak dua pasang tangan di depan perut hamil. Ada beberapa ortu yang milih foto itu, salah satunya satu ibu yang datang sendirian karena suaminya gak ikutan. Dia cerita waktu hamil bermasalah, sampe pernah ngerasa gak ada kehidupan. Untung bayinya gak papa. Kasian, dia sampe nangis waktu cerita.

Setelah itu kita dikasih beberapa kalimat dan ditanyai pendapat, misalnya `Kepercayaan itu tidak ada tanpa komunitas` dan sejenisnya. Selanjutnya kita dikasih kertas berisi simbol baptis kayak air, minyak, garam, lilin baptis, baju baptis, berkat dengan tangan dan nama. Kita disuruh milih arti simbol tersebut berdasarkan fungsi sehari2, arti simbolis dan hubungan antara anak dan Tuhan.

Kita dikasih draft surat baptis juga, untuk liat ada yang salah atau gak. Anehnya di bagian nama baptis ada nama Adinda juga, kan itu bukan nama baptis. Kita disuruh nelpon orang gereja supaya dikoreksi. Akhirnya membahas buku baptis yang bakal dibikin oleh kita, orangtua dari tujuh calon baptis. Kita dikasih daftar data-data mereka. Ada salah satu orang tua yang anak pertamanya pernah dibaptis, jadi dia punya contohnya. Orang tua bakal ketemuan di rumahnya untuk ngerundingin isi dan acara baptisan nanti. Gegen nanya kira-kira acaranya berapa lama, soalnya banyak gitu. Kayaknya maksimal diusahakan sejam, kan kasian bayi dan ada anak kecil juga di gereja. Gegen nanya ke ortu yang lain, apa mereka mau nantinya ada musik di acaranya, soalnya Laetitia kan bisa main piano dan nyanyi juga. Karena gak ada yang keberatan, jadinya nanti dirundingin mau lagu apa aja.