6M2W4D: Taruh Dimana dan Langganan
Sering ditanya kalo aku kerja, Adinda dititipin/ditaruh dimana.
Gak kayak di kampung halaman yang bisa nitip keluarga (terutama ke eyang) atau punya baby sitter, di sini anak-anak yang ortunya kerja dititipkan di kinderopvang/kov (penitipan anak) atau di tempat ibu pengasuh. Tiap Senin dan Rabu Adinda ke kov dan Selasa pagi ke pengasuhnya, Carla.
Untuk ngontrol dan nyatet-nyatet perkembangan atau kegiatan sehari-hari, kita punya buku khusus untuk kov dan Carla. Kov ngasih map yang isinya informasi penting (kayak nomor telpon kita kalo ada darurat, obat apa yang dipake, dll) dan setiap Adinda ke sana, kita nulis jam berapa dia terakhir minum, ada hal-hal khusus yang terjadi (misalnya sedang pilek, dll) dan catatan lainnya. Begitu juga tiap dijemput, pengasuh di kov nulis gimana keadaan Adinda selama hari itu, apa dia nangis terus atau tenang, jam berapa aja tidur dan minumnya. Untuk Carla kita ngasih buku seperti itu juga.
Bedanya kov dan Carla, kov nyediain popok dan susu (yang biasa, karena Adinda minum susu spesial, jadi kita bawa sendiri), sementara Carla semua kita bawa sendiri, termasuk tisu untuk bersihin kalo abis buang air. Tadinya aku mikir Adinda lebih bagus kalo ke Carla, karena perhatiannya fokus. Sayangnya Carla ini mahal karena dia kerjanya gelap (gak dapat subsidi dari pemerintah). Kita nitip Adinda di dia karena biar biasa aja, kan kalo ada apa-apa yang mendadak, Adinda bisa dititip di dia. Setelah kuperhatikan, tiap Adinda selesai dititip di Carla, tingkah lakunya agak aneh. Manja banget, gak mau main sendiri. Padahal kalo dari kov atau kalo seharian denganku, dia biasa main sendiri dan alim. Kali aku juga yang sentimen sama Carla yang menurutku berlebihan. Tiap jemput Adinda, ceritanya juga Adinda sering rewel dan maunya ditemani terus. Hmmm... untung gak sering-sering ke Carla. Kayaknya jadi gak mandiri anaknya.
*****************************
Kayaknya tahun ini kita langganan ke dokter. Besok ke dokter lagi karena pantat Adinda merah-merah (bahasa Belandanya luieruitslag). Kata mbak-mbak di penitipan, kayaknya ini bukan infeksi biasa. Dia nganjurin kita ke dokter. Takutnya ini eksim juga, Julia sodara sepupunya dulu juga sering punya ini. Wadoooh!!!
3 comments:
Walah... semoga ga kenapa2 ya Adinda... eksimnya jg semoga bukan yg parah.
gimana hasilnya?
semoga ndak ndak apa2 ama Dinda
Post a Comment