11M2W: Cacar Air dan (Bukan Suster) Ngesot

Senen minggu lalu Adinda resmi kena cacar air. Ternyata rewelnya dari minggu lalu bukan karena pilek aja, tapi mungkin karena akan kena cacar air ini. Tidurnya susah banget, ada satu malam tidurnya baru jam 23.30 0_0. Pas hari Senen kita mandiin, tubuh dan kepalanya bentol-bentol. Tadinya kita kira nyamuk yang kadang kalo malam nongol. Pas besoknya Carla liat itu, dia bilang ini sepertinya cacar air.

Siapa lagi biang keroknya kalo bukan penitipan. Sejak Mei mereka memang pasang pengumuman kalo ada wabah cacar air. Eh kok ya Adinda baru kenanya sekarang. Katanya kalo anak demam dan bentol-bentol gak usah panik dan tetap boleh dititipkan. Kok kayaknya sengaja ditular-tularkan nih, biar tar di masa depannya gak usah sakit lagi.

Ya sudahlah, di sini cacar air termasuk penyakit yang mesti uitzieken alias dibiarin sembuh sendiri, ke dokter juga percuma. Kita cuma beli salep VSM di supermaket, biar dia gak terlalu gatal. Untungnya Adinda gak terlalu garuk. Hari Kamis ke dokter untuk memastikan apa benar cacar air. Dokternya cuma mengiyakan. Aku juga nanya apa Adinda boleh divaksinasi minggu depannya untuk persiapan mudik. Dia bilang mending tanya GGD (instansi yang ngasih vaksinasi), apakah boleh atau tidak. Ternyata GGD bilang diundur seminggu aja.

Lama-lama cacar airnya kering dan luntur. Adinda untungnya cuma demam sehari aja.

************************************************8

Adinda termasuk anak yang kayaknya gak bakal merangkak dan langsung jalan nantinya. Sejak berapa hari ini dia mulai menjelajahi rumah, bukan merangkak tapi ngesot! (Bahasa Belandanya schuiven.)Hobinya sekarang buka-bukain laci meja. Kita mesti hati-hati juga naruh barang di meja yang bisa diraih sama dia.